Sore itu gue jalan di Tsuen Wan bersama seorang teman. Niatnya sih mau cari tas punggung buat laptop.
Di mall pertama, gue lihat tas punggung hitam yang bentuknya simpel, tapi ternyata bandrol harganya gak sesimpel bentuk tasnya.
Okelah, karena sudah niat, maka gue gak pantang menyerah. Kita pun berangkat menuju mall ke dua. Kira-kira sepuluh menit jalan kaki dari mall pertama.
Di sana gue lihat tas punggung berbahan kulit warna hitam. Modelnya yang terlihat sangat eksekutif ditambah bahan kulitnya yang berkesan sangat laki-laki menarik perhatian gue. Tapi begitu lihat bandrol harganya, niat gue ciut,hehe.
Lalu pergilah kita ke mall ke tiga, yang letaknya bersebelahan dengan mall ke dua.
Di sana gue lihat tas punggung warna hitam, yang ternyata ada slot khusus juga untuk naroh laptop. Dan setelah tau kalo harganya masih bisa gue jangkau, maka gue memutuskan untuk membeli tas ini.
Gue pun memanggil salah satu staf toko. Berikut cuplikan pembicaraan antara gue (gue) dan staf toko (ST):
gue: "mbak, saya mau beli tas ini, tapi sebelumnya saya mau tanya, berapa ukuran laptop yang bisa masuk?"
ST : "hum, kira-kira segini pak (dengan gerakan tangan yang menunjukkan sebuah ukuran lebar tertentu)"
gue: "maksimalnya kira-kira berapa inch mbak?"
ST : "(balik ke meja kasir, mengambil buku yang agak besar) Kira-kira seukuran ini pak"
gue: "okelah kalo begitu, saya ambil yang ini"
ST : "Baik pak, nanti saya ambilkan tas yang baru di gudang"
gue: "(jalan ke meja kasir) Kalo bayar pake kartu ATM bisa mbak?"
ST : "Ohh, bisa pak, pake Visa ato Union Pay?"
gue: "Union Pay aja"
ST : "(sibuk ngebuka tas yang masih diplastik & kemudian dia scan barcode harganya) Kartunya pak?"
gue: "(sibuk ngerogoh kantong celana, nyari2 kartu ATM yang tadi udah disiapin buat bayar) Ini mbak"
ST : "(Mukanya mendadak kelihatan bingung sambil garuk-garuk kepala) Ini kartu ATM Bank apa ya pak?"
gue: "(melihat ke arah kartu yang disodorin staf toko) hum, itu kayanya kartu kamar saya mbak (terus gue tersipu-sipu malu,wkwkwk)"
ST : "(dalam hati pasti ngedumel: kurang asemm, pantesan dari tadi gue gesek di mesin gak bisa-bisa proses juga)"
gue: "Nih kartu ATMnya mbak"
ST : "(cuma senyum manyun aja,hehe)"
Yah begitulah kehebatan gue yang mau bayar belanjaan pake kartu kamar. Hal yang paling lucu adalah ngelihat ekspresi staf tokonya saat gesek kartu kamar gue di mesin. Dan hal paling tolol adalah gue yang ngasi kartu kamar buat digesek di mesin pembayaran via kartu ATM. Sekarang gue baru ngeh kalo kartu ATM punya kesamaan bentuk dan warna dengan kartu kamar, haha.